Penulis: Muhammad Salim
Langkat, PERISTIWAINDONESIA.com |
Pemerintah Kabupaten Langkat melalui Dinas Kesehatan menggelar bakti sosial (Baksos) pemeriksaan jantung meliputi screening jantung bawaan, jantung rematik, hipertensi dan paru kepada siswa SMP Negeri 1 Stabat, di Aula Akper Pemda Langkat, Sabtu (13/8/2022).
Serta mensosialisasikan dan memberikan edukasi cara pertolongan pertama atau disebut bantuan hidup dasar yang dapat dilakukan masyarakat awam.
Giat yang diselenggarakan dua hari pada 13 dan 27 Agustus ini, bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (USU) dan Perhimpunan dokter spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) Sumatera Utara.
Kabid Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Langkat, dr Azhar Zulkifli didampingi Sub Koordinator Pelayanan Kesehatan Rujukan Dinkes Langkat, Dahlia Rosa menyampaikan Baksos untuk meningkatkan derajat hidup kesehatan masyarakat.
Sementara sosialisasi basic life support atau yang dikenal dengan bantuan hidup dasar (BHD) adalah penanganan awal pada pasien yang mengalami henti jantung, henti nafas, atau obstruksi jalan napas ungkap.
Diharapkan sosialisasi BHD yang meliputi beberapa keterampilan yang dapat diajarkan kepada siapa saja, membantu masyarakat awan untuk mengenali kejadian henti jantung mendadak.
“Kabupaten Langkat hanya terdiri dari 31 Puskesmas yang tersebar di 23 kecamatan, sedangkan jumlah penduduknya mencapai 1.051.752 jiwa. Semoga sosialisasi ini membantu pada peningkatkan derajat hidup kesehatan masyarakat,” sebutnya.
Ditambahkan Dahlia Rosa, sosialisasi ini juga mengingat luasnya wilayah Langkat dan jumlah fasilitas pelayanan kesehatan yang hanya berjumlah 1 rumah sakit umum daerah yaitu RSUD Tanjung Pura, enam (6) RSU Swasta dan 31 Puskesmas.
Maka sosialisasi BHD diharapkan membantu masyarakat jika terjadi gawat darurat. Diharapkan masyarakat dapat melakukan penanganan awal sebelum petugas kesehatan tiba di lokasi kejadian.
Sementara Departemen Kardiologi, dr Anggi C Lubis Sp JP (K) menjelaskan BHD dapat dilakukan masyarakat awam untuk memberi pertolongan pertama atau di sebut bantuan hidup dasar.
“Saya harap agar yang ikut pelatihan apa bila bertemu dengan oang yang terpapar seperti pingsan di jalan, kita bisa mengetahui cara pemberian pertolongan pertama dengan benar,” sebutnya.
dr Anggi juga menjelaskan maksud kedatangannya mencari masyarakat yang ingin belajar, untuk memberikan ilmu kepada masyarakat awam agar mampu melakukan pertolongan pertama ketika ada yang membutuhkan.
“Kami harus memberikan pengetahuan pertolongan pertama, ini sudah menjadi tanggungjawab kami untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat,” tandasnya (*)