Penulis, Sahiluddin Lumban Gaol.
Sibolga, Peristiwaindonesia.com
Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) bagaikan dua sisi mata uang yang tidak terpisahkan.
Dalam menjalani hidup ini, ada beragam ekspresi dan perasaan manusia. Ada yang merasa gembira. Ada yang merasa sedih. Ada yang merasa senang. Ada yang merasa susah. Dan perasaan-perasaan lainnya.
Perasaan-perasaan tersebut adalah hal yang wajar saja dialami oleh setiap orang. Sebab, hidup ini seperti halnya dua sisi mata uang yang tak bisa dipisahkan.
Hari ini kita saksikan dua Kepala Daerah. H. Jamaluddin Pohan Wali Kota Sibolga dan Dr. Sugeng Riyanta, S.H., M.H., Pj. Bupati saling merangkul dan izin kita sebut Jamaluddin Pohan dan Sugeng Riyanta adalah JAMAN SURYA kependekan Nama kedua Pemimpin.
Pj Bupati Tapanuli Tengah (Tapteng) Sumut, Dr. Sugeng Riyanta dan Walikota Sibolga, H. Jamaluddin Pohan berkomitmen bangun kerjasama yang baik melawan kezaliman.
Hal tersebut disampikan Sugeng saat berkunjung ke Jamaluddin di Jalan Padang Sidimpuan, Kompleks Perumahan Taman Griya Pandan pada Sabtu 27/01/2024.
Pak Wali ini kan sesepuh, senior jadi wajib saya harus datangi jalin silaturahmi saling menguatkan. ujar Sugeng kepada Wartawan Sabtu 27/01/2024.
Saya banyak belajar tadi bagaimana sih mengelolah Pemerintahan, beliau ini kan banyak pengalaman birokrat, pernah Wakil Bupati, Ketua DPRD. Tadi saya juga bertanya, boleh tidak Rapat Dengar Pendapat (RDP) itu dengan cara sidak ke Kantor,” tanya Sugeng.
Pertemuan, Sugeng dan Jamaluddin bertekad bersama bangkit lawan kezoliman dari cengkraman, ketakutan dan intimidasi kepada masyarakat karena tidak sesuai dalam tujuan Berbangsa dan Bernegara.
“Ternyata di Sibolga juga ada, dipanggil panggil RDP, ketika mengganti Pejabat, dipanggil RDP. Loh itukan hak prerogatif Walikota.
Sama itu mengganti kepling itu urusannya, Camat lagi yang berhak mengganti bukan Bupati atau Walikota. Jadi untuk apa dihadiri,” sebut Sugeng.
Menanggapi undangan dari DPRD Tapteng terkait RDP, Sugeng sebut ibarat Cinta bertepuk sebelah tangan.
RDP dapat dilaksanakan bila kedua belah pihak bisa hadir. RDP memang cara kerja DPRD untuk mengundang stakeholder, akan tetapi mengundang RDP, DPRD tidak harus memaksakan, dengan cara-cara intimidasi.
Pj Bupati tegas, DPRD dan eksekutif berada dilevel dan sederajat, DPRD tidak bisa intervensi Bupati atau Wali Kota sebaliknya Bupati dan Wali Kota juga tidak bisa intervensi DPRD.
“Jadi hubungan relasi yang saya sampaikan, relasi dengan mengedepankan nilai-nilai Hukum dan Moralitas. Jangan sampai dia yang mengundang orang seolah-olah dia yang menentukan.
Tidak ada itu. Jadi biar aja itu jadi urusannya Ketua DPRD, saya tidak mau intervensi, dia mau ngundang 1000 kali ya kami juga tidak perlu datang 1000 kali,” katanya.
Selain itu, Pj Bupati, juga nyatakan telah membalas surat terkait masalah pergantian Kepling dan jawaban telah diterapkan dalam surat termasuk pemberhentian Honorer Puskesmas Pinangsori.
“Urusan Pemberhentian semuanya sudah kami jawab, apa lagi. Keputusan pemberhentian Kepling dan Honorer itu putusan pejabat tata usaha Negara.
melawannya bukan dengan politik, bukan dengan RDP, kalau itu keberatan, Negara kita adalah Negara Hukum ajukan gugatan ke pengadilan, dia kan minta bukti-bukti kemarin.
Nanti biar dibuka di pengadilan. Bukti itu di Pengadilan bukan di DPRD. Karena DPRD bukan tempat membuka bukti,” jelas pejabat Bupati.
Sementara itu, Walikota Sibolga sebelumnya menyampaikan, kunjungan Pj. Bupati Tapteng merupakan kunjungan silaturahmi dalam menjalin kerja sama yang baik menselaraskan jalan bersama Sibolga dan Tapteng.
“Sibolga dan Tapteng itu tak bisa terpisahkan. Kedepan ini kita akan kerja sama, apa lagi kan pak Sugeng Riyanta ini orang Hukum, saya orang Politik, jadi saya juga harus banyak belajar dari pak Sugeng,” kata Jamaluddin Pohan.
Terkait Netralitas, Walikota Sibolga dan Pj Bupati Tapteng sepakat saling menjaga, Netralitas, kekondusifan, keamanan dan juga kedamaian sehingga masyarakat dapat lebih leluasa menyampaikan hak pilihnya dengan baik.
“Kita saling menjaga Pemilu ini Damai, netral dan bisa masyarakat menyampaikan hak pilihnya di TPS tanpa ada yang mengganggu dihatinya,” kata Walikota.
Terkait pemilu 14 Februari mendatang, Kota Sibolga ini juga berpesan kepada masyarakat Tapteng untuk tidak terpengaruh dengan iming-iming Money Politik dan tidak takut dengan intimidasi.
( Red / Tim )