Home / Nusantara

Selasa, 1 Maret 2022 - 00:05 WIB

Kadinsos Baru Subulussalam Akui Perihal Kesalahan Penerima Bansos Dan akan Selesaikan Seluruh Masalah Tersebut Awal April 2022

Penulis : Hijrah Syahputra

Subulussalam | Peristiwaindonesia.com

Hotma Capa selaku Kepala Dinsos (Dinas Sosial) kota subulussalam saat dikunjungi Adek Hizrah Syahputra dari DPP tim penelitian dan pengembangan OPPKP, serta Wadi dari Media Peristiwa Indonesia, akhirnya bisa ketemu dan dikonfirmasi diruangannya terkait Penyalahgunaan Dana Bansos yang tidak tepat sasaran ataupun penerima manfaat baik sebelum dan sesudah Ia menjabat, Kamis(24/02/2022).

Sebelom mengarah pada topik pembicaraan, Adek menjelaskan bahwa sudah lama melakukan penelusuran mengenai hal tersebut, mulai dari menerima pengaduan masyarakat serta cek kebenarannya akan perihal masalah dana bansos yang tidak tepat sasaran tersebut.

Setelah hasil kroscek dan pemantauan mengenai bansos yang tidak tepat sasaran dianggap Adek sudah lengkap, Adek mulai coba konfirmasi Armaini selaku Mantan Kepala Dinsos yang lama, Rabu(05/02/2022).

Armaini selaku mantan Kadinsos lama menyatakan bahwa program tersebut selalu dilakukan evaluasi setiap 4 bulan sekali atau jelasnya dalam setahun dilakukan 3 kali evaluasi perubahan jadi mana mungkin program tersebut menjadi tidak tepat sasaran, dan yang pastinya program tersebut ia nyatakan sudah pasti tepat pada sasarannya.

Namun Adek merasa pernyataan Pak. Armaini tidak tepat, “Pastinya boleh kita konfirmasi lagi kan Pak”tanya Adek.

“Nanti jika anda rasa tidak tepat, pastinya kan ada Kadis yang baru, jadi Kadis yang baru aja jumpai, pastinya kalo dipanggilnya saya masih bertugas di Dinsos kok”tutup Armaini.

Lalu Adek coba konfirmasi Rahmad Sagala, selaku Kepala Desa Namo Buaya terkait perihal masalah tersebut, namun Kepala Desa (geuchik red) tersebut berlaku arogan dengan menganggap bahwa Adek bisa disuap olehnya, hingga akhirnya Adek naikkan itu Geuchik dalam pemberitaan dimedia Peristiwa Indonesia, Sabtu(15/01/2022).

Hingga Akhirnya Rahmad, mau dikonfirmasi setelah pemberitaan diwarung makan teteh Jalan Raja Tua Desa Lae Oram Kecamatan Simpang Kiri Kota Subulussalam, dan Parlin Siburian dari LP TIPIKOR NUSANTARA Kota Subulussalam, Minggu(20/02/2022).

Namun Rahmad berujar bahwa ia tidak terlibat dalam hal bansos tersebut, bahkan menyalahkan pihak Dinsos Kota Subulussalam, serta menyampaikan sudah beberapa kali laporkan pada pihak Dinsos, namun penerima yang tidak tepat sasaran tersebut tetap saja menerima, jadi jika yang harus disalahkan ya Dinsos Kota Subulussalam pastinya berulang kali disebutkan Rahmad.

Setelah Adek konfirmasi dengan Rahmad, Adek mulai mendatangi Kantor Dinsos, Senin(21/02/2022).
Untuk ketemu dengan Hotma Capah selaku Kepala Dinsos Kota Subulussalam, namun tidak ketemu dan dipertemukan dengan Mawahda selaku Kordinator Daerah Dinsos Kota Subulussalam, serta tanpa disengaja ketemu dengan Rahmad Sagala dan Rahmad pun beralibi menjelaskan bahwa data yang disebutkan Adek ternyata tidak valid mengenai pelaporan masyarakat tersebut, namun Adek berujar hukum kan bisa melihat Pak. Geuchik, terus Adek bertanya sama Mawahda, jadi apa kita boleh langsung konfirmasi sama Bapak atau sama Kadis langsung.

Lalu Mawahda menjawab”Ini diluar tupoksi saya Pak, jadi baiknya kordinasi sama Pak. Kadis aja,dan mungkin nanti saya tidak sebagai Korda (Kordinator Daerah red) Dinsos Kota Subulussalam lagi”tutupnya.

Mendengar hasil penjelasan yang diterangkan serta dijelaskan Adek, akhirnya Hotma menjawab perihal masalah tersebut, semua benar adanya dan soal percontohan yang diberikan Adek, ternyata bukan hanya Desa Namo Buaya saja namun ada beberapa desa lain juga seperti itu”Jadi dalam perencanaan Saya diawal Bulan April tahun 2022, segala permasalahan perihal bansos yang tidak tepat sasaran akan diselesaikan karna sebelom orang Abang masuk, mengenai program dari pusat sebenarnya evaluasi perbaikan boleh dibuat setiap bulan, dan Saya sedang merapatkan hal tersebut tadi, serta perencanaan saya selanjutnya akan dibentuk tim yang akan diberi pertanggungjawaban dengan melibatkan Pihak Desa, jadi hal tersebut pastinya tidak akan menjadi masalah lagi dan untuk kedepannya, setiap per enam bulan ataupun satu tahun akan dua kali dilakukan evaluasi”ucap Hotma.

“Loh kok jadi makin lama evaluasinya sama Pak. Kadis baru, sementara Mantan Kadis lama nyatakan dalam setahun 3 kali dilakukan evaluasi”tanya Adek, lalu jawab Hotma “sebenarnya evaluasi dari Pusat Bang setiap bulan boleh diadakan, namun SDM kami yang belum mampu”.

“Lihatlah Kadis yang lama, buktinya malah makin banyak masalahnya kan”tambah Hotma.

“Oh ya Pak. Kadis sekedar saran jika Pak. Kadis melibatkan Desa tolong jangan lagi ada kecebelete, contohnya seperti ada hubungan saudara sama Kepala Desa, nanti pastinya masalah program yang Pak. Kadis janjikan hanya janji tinggal janji, bahkan bisa jadi permasalahan ini semakin membesar”ucap Adek.

“Baik bang, terimakasih atas sarannya”tutup Kadis.

Share :

Baca Juga

Nusantara

Marak Penjualan Obat Golongan G Di Toko Kosmetik Depan Komplek Dosen IKIP Ke Remaja Dan ABG Memicu Begal Dan Tawuran Di Pondok Gede

Nusantara

Gerbang Tol Kwala Bingai Stabat Resmi Dibuka Plt Bupati Langkat

Nusantara

Memasuki Bulan Rajab, Ketua PKK Gelar Zikir Akbar

Nusantara

Komnas HAM Sesalkan Tindakan Tidak Berprikemanusiaan dan Anarkis PTPN III Berserta Para Pihak Yang Ikut Terlibat Dalam Okupasi

Nusantara

HADI ketua DPW PROJAMIN KAL-BAR kecewa dengan atensi 100 hari kerja Kapolda tidak di hiraukan oleh pelaku judi

Nusantara

Diduga Ada Pungli Di SD Negeri 17 Lanjing Yang Dilakukan Kepala Sekolah Beserta Para Guru

Nusantara

Sholat Idul Adha di Brandan. Afandin: “Kurban Membangun Rasa Empati & Kepedulian”

Nusantara

Pelatihan FKDM Diharapkan Cegah Kemunculan Konflik