Penulis: Marjuddin Nazwar
Jakarta, PERISTIWAINDONESIA.com |
Wacana tentang putra daerah terus bergulir liar di kalangan masyarakat Papua, khususnya di 3 Propinsi wilayah DOB (Daerah Otonomi Baru) yang telah disahkan pemerintah pusat yakni Provinsi Papua Selatan, Provinsi Papua Pegunungan Tengah dan Provinsi Papua Pegunungan.
Adanya 3 Pejabat nantinya akan menduduki kursi Gubernur DOB tersebut akan ditunjuk Pemerintah Pusat dan dilantik oleh Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia.
Ketika dimintai tanggapannya Bidner Siburian selaku Kabid Hukum dan Advokasi Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Propinsi Papua di kediamannya menerangkan, figur Dr Lenis Kogoya STh MHum dan Velix Vernando Wanggai adalah sama-sama mantan Staf Khusus Presiden.
Diketahui Velix V Wanggai pernah menjabat sebagai Staf Khusus Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudoyono, sedangkan Lenis Kogoya mantan Staf Khusus Presiden RI Joko Widodo di periode pertama
“Keduanya sama-sama putra terbaik Papua yang mempunyai segudang pengalaman di bidang birokrasi pemerintahan dan ilmu kepemimpinan khusus wilayah adat. Mereka berdua anak koteka Eselon 1B. Artinya, sangat layak untuk memimpin provinsi daerah otonomi baru,” ujar Bidner Siburian.
Dikisahkannya, sebagai anak adat Dr Lenis Kogoya STh MHum yang sekarang menjabat sebagai Tenaga Ahli Utama pada Kantor Staf Presiden RI juga menjabat Ketua Umum LMA Papua, dimana baru-baru ini, tepatnya tanggal 1 Juni 2022 di lapangan Stadion Wamena mengadakan Deklarasi Damai Papua pada peringatan Hari Kesaktian Pancasila.
Kegiatan tersebut, menurut Bidner Siburian adalah sebagai pembuka jalan diterimanya OTSUS Papua jilid dua yang melahirkan Tiga Provinsi Daerah Otonomi Baru.
Selain itu, acara tersebut dibuka langsung secara Zoom Virtual Hybrid oleh Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin yang juga sebagai Ketua Badan Pengarah Percepatan Pembangunan Otsus Papua.
“Iya, 1 Juni Hari Kesaktian Pancasila dijadikan momen deklarasi damai menerima Otsus Jilid Dua. Pemerintah pusat harus mempertimbangkan kegiatan yang diprakarsai LMA tersebut dan menjadikannya sebagai landasan mewujudkan 3 DOB pemekaran Propinsi Papua. Dan pemrakarsanya adalah anak koteka Lenis Kogoya,” ujarnya.
Oleh karena itu, kata Bidner Siburian, karena jasa-jasanya tersebut maka Dr Lenis Kogoya seyogianya didudukkan menjadi Pj Gubenur Papua Pegunungan atau Pegunungan Tengah, karena hanya dia yang bisa mempersatukan masyarakat Papua dan sebagai manusia pertama yang berani di titik rawan melaksanakan deklarasi damai Papua menerima Otsus Jilid Dua.
Persiapan pelantikan Pejabat Gubenur Papua oleh pemerintah pusat ini pun tidak luput dari perhatian berbagai tokoh di Papua, salah satunya berasal dari tokoh adat Papua yang juga sebagai Koordinator LPPN RI Yona Kogoya.
Dia meminta kepada pemerintah pusat agar lebih teliti dan jeli dalam membuat penilaian kepada para figur pejabat Gubernur yang nantinya akan dilantik demi demokrasi dan integritas bangsa, dimana para pemimpin provinsi itu nantinya adalah harus putra daerah.
Adapun syarat calon yang diusulkan masyarakat adat adalah sebagai berikut:
1. Mengenal daerahnya dengan baik
2. Mampu berbahasa daerah
3. Mempunyai visi dan misi yang jelas untuk membangun daerah
4. Dikenal oleh masyarakat daerah
5. Pernah tercatat sebagai penduduk dan tinggal di daerah tersebut
“Saya mewakili masyarakat pegunungan datang ke Jakarta semata-mata mewakili dan membawa aspirasi masyarakat DOB Papua pegunungan dan Pegunungan Tengah, bahwa Lenis Kogoya adalah anak koteka yang pas dan tepat di hati masyarakat untuk menjadi pemimpin provinsi DOB. Kalau tidak Lenis Kogoya yang diangkat sebagai pimpinan, maka rakyat Papua Daerah Otonomi Baru pasti akan kecewa, karena Lenis Kogoya sangat dicintai masyarakat Pegunungan Tengah Papua dan Papua Tengah. Hanya dia satu-satunya sosok tokoh yang bisa membawa kedamaian di wilayah itu,” tandasnya (*)