Penulis: Marjuddin Nazwar
Jakarta, PERISTIWAINDONESIA.com |
Mantan Komisioner HAM asal Papua Natalius Pigai menilai pembangunan integrasi politik pemerintahan Jokowi di Papua dianggap gagal.
“Bagaimana dia (Jokowi) bisa menyelesaikan masalah di Papua? Dia Presiden, dari Tiga Puluhan Menteri itu, orang kulit hitam, rambut keriting, tidak ada. Sementara Bhineka Tunggal Ika itu memerintahkan kepada Presiden untuk mengimplementasikan, tidak simbolik, tapi subtansial,” kata Natalius Pigai dikutip peristiwaindonesia.com dari tayangan kanal YouTube Refly Harun, Rabu (16/12/2020).
Dia lantas membandingkan pemerintahan Jokowi dengan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang menurutnya saat itu banyak menempatkan orang Papua di dalam lingkaran pemerintahan.
Oleh karena itu, Natalius Pigai menyampaikan pesan kepada Presiden Jokowi terkait salah satu hal yang menyebabkan masalah di Papua tak kunjung terselesaikan.
“Presiden Joko Widodo ingin menyelesaikan masalah Papua. Orang Papua itu banyak yang pintar Pak Jokowi. Satu Menteri saja kamu tidak kasih, bagaimana Anda bisa menyelesaikan masalah Papua? Anda bilang kami NKRI, Bhineka Tunggal Ika, mana bhinekanya? Orang kulit hitam, rambut keriting, melanesia (pulau hitam), tidak ada di dalam kabinet,” sindirnya.
Menurut Natalius, bagaimana Jokowi bisa menyelesaikan masalah di Papua jika tidak ada satupun Menteri yang berasal dari tanah Papua.
Aktivis HAM ini juga membandingkan Presiden Jokowi dengan Presiden terpilih Amerika Joe Biden, yang saat ini memiliki Wakil Presiden, Menteri Pertahanan hingga Duta Besar PBB dari orang kulit hitam.
“Hal yang sederhana saja tidak bisa, seorang Presiden tidak bisa memikirkan kebhinekaan bangsa. Jadi bagaimana mau bangun Indonesia yang lebih integratif dalam ideologi, nilai budaya, ekonomi, dan berbagai aspek,” koreksinya (*)