Penulis: K Herman Setiawan
Yogyakarta, PERISTIWAINDONESIA.com |
Pihak Sekolah Dasar (SD) BOPKRI Karangwaru 2 di Jl Jatimulyo TR 1/666 Yogyakarta, Rabu (28/04/2021) melaksanakan acara sosialisasi bekerjasama dengan Taman Kanak-kanak (TK) BOPKRI Jatimulyo yang berada dalam satu atap di gedung yang sama, dengan mengundang orang tua murid TK B yang akan lulus tahun ini.
Saat ini SD BOPKRI Karangwaru 2 dipimpin dua kepala Plh Dra Bernadetta Herry Riyantini (Kepala Sekolah SD BOPKRI Gondolayu) dan Plt Litta Yumiamawanti SSi sebagai pengganti alm Kepsek Sundari SPd.
Di kesempatan itu, Bernadetta menyampaikan dalam sosialisasi nilai-nilai ke BOPKRI-an terdiri dari Kasih, Integritas dan Pelayanan yang tulus yang mendasari proses penyelenggaraan pendidikan.
Penyelenggaraan pendidikan tidak hanya dilakukan secara formal di sekolah, tetapi juga dalam keluarga, maka tanggungjawab pembentukan karakter peserta didik adalah tanggung jawab bersama.
Sementara Plt Litta menyampaikan pendidikan karakter yang berdasarkan kasih, integritas dan pelayanan yang tulus selama 50 tahun lebih melahirkan hasil didikan yang terbukti membangun hubungan internal keluarga yang harmonis dan jauh dari sifat radikal, perilaku menyimpang, melawan orangtua, masyarakat dan bangsa.
Bahkan metode ini mampu menurunkan generasi dengan katakter yang selalu berlandaskan kasih, integritas dan pelayanan yang tulus, tanpa membedakan agama apapun. Terbukti banyak melahirkan anak didik yang berhasil dalam kehidupan tanpa menjadi Kristen meski menuntut ilmu di TK BOPKRI Jatimulya dan SD BOPKRI Karangwaru 2.
Kepsek TK BOPKRI Jatimulyo Endang Suprapti SPd yang hadir bersama orangtua TK B berharap seperti tahun-tahun sebelumnya lulusan dari TK B bisa langsung melanjutkan pendidikan anak ke SD BOPKRI Karangwaru 2.
Selain itu, membuka juga kesempatan luas dari TK B manapun yang akan memasukkan anaknya untuk di didik berdasarkan karakter kasih, integritas dan pelayanan yang tulus.
Disampaikan, untuk orang tua yang ada kesulitan terkait biaya sekolah menyediakan pelbagai solusi dari program JPD, BOSDA, PPA, Pembiayaan pendidikan dari Jepang lewat Yayasan sehingga bisa dikatakan nol pembiayaan (*)