Penulis: James Tuju
Minahasa, PERISTIWAINDONESIA.com |
Fakultas tehnik Universitas Gajah Mada (UGM) tertarik akan pengembangan energy terbarukan khususnya energy geothermal yang dikembangkan Dr Sinyo Harry Sarundajang semasa menjabat sebagai Gubernur Sulut dua periode tahun 2002 s/d 2015.
Hal ini dijadikan sebagai mata kuliah umum pertama oleh fakultas tehnik Universitas Gajah Mada, Senin (29/3/2021) dalam rangka mengenang wafatnya tokoh pemikir dan pekerja terbaik Sulawesi Utara.
Kegiatan ini dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Kemahasiswaan UGM Prof Dr Ir Djagal Wiseso Marsono MAgr.
Kepada Wartawan Media ini, Ir Pri Utami MSc PhD IPM sebagai ketua peneliti panas bumi serta Vice president asosiasi panas bumi internasional merasa kagum akan pemikiran SHS yang dianggap sebagai sebuah terobosan ilmu baru dalam memberikan inovasi dan solusi terhadap kebutuhan energi yang bersumber dari bumi yang tak terbatas.
Lebih lanjut dikatakan, dalam menghasilkan suatu kebijakan pemerintahan maka syarat yang dibuat seyogianya berdasarkan keilmuan yang berdampak kepada generasi yang akan datang sesuai dengan topografi sosial ekonominya yang terihat dari sumber daya alam di daerah-daerah, khususnya Sulut.
Pihaknya akan menjadikan reverensi ilmu perguruan tinggi sebagai kuliah umum dimemorial lecturkan dalam konsep penghargaan terhadap SHS sebagai kelompok alumni yang berprestasi pemikirannya.
“Ke depan akan di jadikan mata kuliah tetap perguruan tinggi UGM di bidang energy terbarukan,” tuturnya.
Vanda Sarundajang sebagai anak almarhum SHS mengaku bangga dengan pemikiran dan inovasi ayahnya, sebab selain energy yang mengimbangi kebutuhan laju pertumbuhan penduduk, konsep ini akan membantu pengembangan unggulan usaha UMKM berbahan baku kacang dan turunan usaha masyarakat Minahasa dalam memanfaatkan energy panas bumi sebagai daya dukung utama kegiatan usaha.
Diketahui bahwa Energi Terbarukan adalah energi yang yang berasal dari proses alam yang berkelanjutan, salah satunya adalah panas bumi (geothermal) dalam mengimbangi laju pertumbuhan penduduk terhadap kebutuhan energi yang berkelanjutan tanpa batas geostrategi cadangan ekonominya untuk mengimbangi laju pertumbuhan populasi dunia.
Kegiatan dilaksanakan di desa Tompaso Dua kabupaten Minahasa dalam protap Covid-19 yang cukup ketat dan disiplin, walau di ikuti oleh ratusan peserta yang terdiri dari perwakilan undangan dari multi elemen masyarkat Sulut untuk menimba ilmu yang bertajuk energi terbarukan dalam konsep geostrategi ini (*)