Home / Daerah

Selasa, 29 Desember 2020 - 21:03 WIB

Yogyakarta Kehilangan Wisatawan Milenial Di Masa Pandemi

Host Puji Qomariyah mewawancarai Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo

Host Puji Qomariyah mewawancarai Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo

Penulis: Agus Susanto

Yogyakarta, PERISTIWAINDONESIA.com |

Yogyakarta kehilangan wisatawan milenial di masa pandemi Covid-19.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo dalam perbincangan bertajuk Pariwisata Yogyakarta dan Zona Merah Pandemi Covid-19, Senin (28/12/2020) di Studio Podcast Kutunggu di Pojok Ngasem.

Menurut Singgih Raharjo, pandemi Covid-19 yang melanda sejak Maret 2020 telah berdampak pada ekonomi dan sektor pariwisata, bahkan sebahagian pelaku Pariwisata beralih profesi menjadi apa saja yang penting halal.

Tak terkecuali di Yogyakarta. Kunjungan wisatawan Mancanegara Eropah dan Wisatawan lokal yang berkunjung ke Yogyakarta cenderung menurun.

Salah satu disebabkan semakin ketatnya penerapan protokol kesehatan (prokes) masuk DIY. Penutupan sementara beberapa destinasi wisata untuk menghindari kerumunan massa, juga menjadi alasan menurunnya kunjungan wisatawan ke DIY.

Menurut Singgih Raharjo, untuk menyikapi kondisi tersebut pihaknya terus bergerak melakukan upaya penanganan kasus penyebaran Covid-19, sehingga bisa berjalan beriringan dengan upaya pemulihan ekonomi masyarakat.

“Banyak wisatawan dari segmen mahasiswa yang meninggalkan Jogja, sementara kontribusi mereka dari sisi sektor PDRB DIY cenderung menurun saat ini. Mereka (mahasiswa) sebagai wisatawan milenial merupakan bagian utama yang biasanya mengunjungi konser, pertunjukan seni, dan wisata lainnya. Di era pandemi ini, memang kita kehilangan mereka yang sebagai agent of promotion untuk pariwisata DIY,” kata Singgih.

Dari segi diseminasi informasi, Singgih menuturkan, pihaknya selalu menyampaikan kebijakan Gubernur DIY yakni tentang strategi antara kesehatan dan ekonomi yang harus beriringan.

Strategi yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata DIY lebih bersifat soft campaign yang menekankan bagaimana prokes dapat diterapkan di setiap sektor pariwisata DIY seperti simulasi wisata.

“Strategi yang dilakukan ini cukup berhasil karena dalam dua kali long-weekend Agustus dan Oktober DIY kedatangan tamu yang banyak,” ujar orang nomor satu di Dinas Pariwisata DIY itu.

Singgih berharap agar masyarakat menjadi wisatawan bijak yang selalu update teknologi dan menjadikan teknologi sebagai sarana dalam mengakses informasi.

Aplikasi visiting Jogja dan website visiting Jogja akan membantu memberikan layanan terbaik tentang kepariwisataan DIY.

“Jangan lupa menerapkan protokol kesehatan. Hal itu tidak bisa ditawar lagi karena kita harus berdampingan dengan Covid-19 sampai nanti ditemukannya vaksin. Saya berharap kondisi ini berakhir dan pariwisata bangkit sehingga pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan DIY akan kembali tumbuh dan bergerak,” kata Singgih.

Studio Podcast dipandu langsung oleh Puji Qomariyah sebagai host. Menurut Puji, tajuk obrolan ini untuk menggali lebih dalam mengenai tantangan dan prospek ke depan bagi pariwisata DIY.

Pemda DIY sendiri telah mengeluarkan Pergub tentang Pranatan Anyar Plesiran Yogyakarta sejak Juli 2020 (*)

Share :

Baca Juga

Daerah

Jelang Musda DPD KNPI Langkat ke XV. Pemuda Muslimin Indonesia: “Musda DPD KNPI Jangan Ditunggangi Politik”

Daerah

Wabup Mamuju Serahkan 89 SK CPNS Formasi Umum Tahun 2019 Secara Simbolis

Daerah

Sekdakab Karo Ingatkan ASN Netral Dalam Pilkada Serentak 2020

Daerah

Pj. Bupati Tapteng Perintahkan Inspektorat Periksa Kasus Pemecatan Sekdes Masundung

Daerah

Wisata Bakul Tani Pangkalan Susu Diyakini Syah Afandin Tingkatkan Ekonomi Masyarakat

Daerah

Polres Pasangkayu Gelar Rakor Lintas Sektoral Operasi Lilin Siamasei 2020

Daerah

135 Kepala Keluarga Desa Pinabetengan Selatan Terima BLT DD

Daerah

Sat Brimobda DIY Bataliyon A Pelopor Laksanakan Pelatihan Dasar SAR Diikuti FKOR dan MJC