Home / Nusantara

Senin, 11 November 2024 - 10:09 WIB

Bebaskan Sandera Dengan Cara Pendekatan, Jubir TPNPB-OPM Sebby Sambom Justru Buat Isu Miring Tak Berakal

JAKARTA,  –  PeristiwaIndonesia.Com | Masih ingatkah pada tahun lalu tepatnya di bulan Maret, Juru bicara (Jubir) Komnas TPNPB-OPM Sebby Sambom menyatakan dan menyebut Lenis Kogoya tidak akan mampu membebaskan kapten Philip Mark Mehrtens warga negara asing (WNA Selandia) yang telah disandera oleh Panglima OPM yakni Egianus Kogoya.

Diketahui, Lenis Kogoya kemudian berjanji akan berupaya membantu membebaskan Kapten Pilot Susi Air dengan pendekatan kekeluargaan secara persuasif, sesuai amanat yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo.

Mendengar pernyataan Lenis kemudian Sebby Sambom mengecam dan memastikan Lenis tidak akan mampu membebaskan pilot asal Selandia itu, Tak hanya itu, Jubir TPNPB-OPM juga menyebut bahwa Lenis telah memberikan harapan palsu Presiden Indonesia Ir. Joko Widodo.

Dan Sebby Sambom langsung menyampaikan peringatan melalui pernyataannya dan telah beredar bahwa kata sebby sambom penyanderaan pilot Susi Air itu atas upaya bangsa Papua bukan Keluarga Marga Kogoya.

Tak hanya itu, kali ini Sebby Sambom menyinggung Lenis bahwa menurut dia telah menaruh harapan palsu ke presiden Joko Widodo bahkan ke kabinet Presiden Joko Widodo.

Kendati, Lenis Kogoya yang sudah sangat yakin dalam upaya untuk membebaskan tanpa harus melibatkan ada korban jiwa, Ia pun merasa yakin dan mampu, tidak akan gentar dan meliputi dalam langkah upayanya untuk bebaskan seorang Pilot kapten Philip Mark Mehrtens asal Selandia itu sama sekali tidak akan pernah surut semangat. Pasalnya, Lenis Kogoya akan berupaya semaksimal mungkin untuk berjuang bersama pasukannya melalui pendekatan bersama Marga Kogoya lainnya, Gwijangge, Wandikbo. Demi keselamatan bersama, kenyamanan, keamanan masyarakat Papua dan serta masyarakat papua berharap panjang umur dan merasakan Kesejahteraan mulai dari pendidikan, ekonomi dan Demokrasi.

Selanjutnya, upaya Lenis dengan pendekatan secara keluarga tersebut membuahkan hasil baik,Seorang Kapten Pilot Susi Air Kapten Philip Mark Mehrtens berhasil dibebaskan dan dijemput menggunakan Helikopter, bahkan proses pembebasan sandera itu tanpa adanya korban jiwa (Baku Tembak ).

Diketahui Kapten Philip Mark Mehrtens berhasil dibebaskan dan dijemput oleh Nduga Edison Gwijangge atas arahan dan Kerjasama campur tangan strategis Lenis Kogoya. Pembebasan sandera asal Warga negara Selandia Baru itu dengan cara membangun komunikasi dan pendekatan kepada keluarga panglima OPM Egianus Kogoya yaitu Marga Kogoya.

Namun setelah itu, Isu miring kembali tercipta, siapa sangka Sebby Sambom yang dikenal Jubir TPNPB-OPM itu kembali mengeluarkan pernyataan secara mengejutkan, pasca bebasnya seorang pilot asal WNA Selandia Baru Kapten Philip Mark Mehrtens yang disandera selama kurang lebih satu (1) tahun itu, Sebby Sambom malah membuat heboh dalam pernyataan tersebut justru ditepis oleh Nduga Edison Gwijangge dan CAP pembohongan BESAR,

Bahwa menurut Nduga Edison apakah masih ada yang percaya dengan Sebby Sambom, yang dengan lantang mengeluarkan pernyataan yang tidak benar dan disebut pernyataannya tersebut keliru,

Bahwa Sebby Sambom menuduh upaya Lenis Kogoya membebaskan Kapten Philips Mark Mehrtens itu diwarnai pemberian uang miliaran rupiah, Menurut Informasi yang dihimpun bahwa Lenis telah memberikan sejumlah uang kepada keluarga Egianus Kogoya (Marga Kogoya) senilai 25 Miliar rupiah.

Namun pernyataan Sebby Sambom tersebut yang tuduh berikan uang miliaran itu, beberapa pakar pemerhati menilai Sebby Sambom dinilai memprovokasi dugaan tersebut ada upaya memperkeruh situasi selain memprovokasi tentu dengan sengaja membuat Isu miring sehingga mengundang perpecahan dan masyarakat Papua  yang tidak paham akan jadi korban akibat dampak atas ulahnya tersebut”,terang Nazar.

Namun, Sebby Sambom dalam pernyataannya tersebut ditepis oleh Lenis Kogoya, Lenis bersama beberapa perwakilan marga Kogoya, Gwijangge, Wandikbo,

Sementara itu, Bentuk klarifikasi dari Ketua TIM pembebasan pilot Susi air Kapten Philip Mark Mehrtens. Bahwa pernyataan Sebby Sambom tentang Lenis Kogoya yang tidak mampu membebaskan Sandera pilot Susi air dan juga Sebby menyebut Lenis telah memberikan janji palsu kepada negara, tak hanya itu menurut Sebby Sambom Jubir TPNPB-OPM itu dia menuduh Lenis telah memberikan uang milyaran.

Mendengar pernyataan yang sudah terlampau tinggi, akhirnya Lenis Kogoya angkat bicara !  Meski selama itu menahan dikarenakan sering dituding oleh Sebby dan selama itu Lenis hanya sabar dan terdiam, kali ini Lenis Kogoya menepis Pernyataan Sebby Sambom selaku Jubir TPNPB-OPM dan langsung diminta olehnya ( Lenis kogoya ) lebih baik menyerah (Sebby Sambom).

“Marga Kogoya Kami Ingin Maju (SEJAHTERA BERSAMA MASYARAKAT PAPUA), Jadi Kamu Menyerah Saja”,Tegas Lenis kepada Sebby Sambom melalui pernyataan lewat dokumentasi video visual berdurasi 3 sampai 4 menit itu.

Selanjutnya, Mantan Bupati Nduga Edison Gwijangge sekaligus paman dari Egianus Kogoya menilai pernyataan Sebby Sambom sudah sangat keterlaluan dan sudah melampaui batas, Nduga E G pun langsung memberikan respon dan tanggapan sekaligus mengutuk keras pernyataan Sebby Sambom.

Nduga Edison Gwijangge menegaskan atas tuduhan terhadap Lenis yang disampaikan Sebby Sambom TIDAK BENAR dan PEMBOHONGAN BESAR.

Penyampaian secara tegas oleh Nduga Edison G bahwa Juru bicara TPNPB-OPM Bohong, saat diklarifikasi Ia juga secara umum menyampaikan ucapan terima kasihnya pada Lenis. tak hanya itu, Nduga Edison Gwijangge tengah merasa bangga karena bisa kembali bertemu Letkol TNI Lenis Kogoya saat pertemuannya tersebut.

“Ini adalah pertemuan Om dan Anak untuk itu saya berikan klarifikasi bahwa tuduhan saudara sebby sambom yang mengatakan kami serahkan dana 25 milyar kepada Egianus kogoya sebagai tebusan untuk pembebasan pilot kapten Philip Mark Mehrtens itu pembohongan luar biasa”Tegas Nduga Edison Gwijangge.

Lanjut Kata Nduga, ”Tidak boleh begitu karena Politik bukan seperti itu, itu cara kasar sekali”tambahnya.

Ditambahkannya Enduga, “Egianus sudah jelas, di tanggal 3 Agustus 2023 itu hasil bimbingan kami dari keluarga, saya dan anak anak kami 13 orang atas nama keluarga Kogoya, Gwijangge, Wandikbo kami kerahkan kemampuan kami untuk bebaskan Pilot Kapten Philip Mark Mehrtens melalui pendekatan keluarga agar tidak boleh ada korban jiwa di pihak masyarakat, pihak TNI/Polri juga dipihak pilot sendiri”,Jelasnya.

Pastinya tidak boleh demi menjaga kewibawaan keluarga dan negara kesatuan republik indonesia dari peristiwa ini untuk mengamankan amanah bapak Presiden Jokowi yang mengatakan “harus diupayakan melalui pendekatan secara persuasif dan kekeluargaan”,Ungkap Nduga Edison Gwijangge percakapan dengan Lenis Kogoya melalui Video pernyataan Klarifikasi tentang tuduhan membayar milyaran rupiah untuk membebaskan Kapten pilot Susi Air Kapten Philip Mark Mehrtens warga negara asing Selandia.

Pesan Moral : “Lebih Baik Selalu Berprasangka Baik Maka Akan Selalu Baik, Dan Bagi Manusia Yang Selalu Buruk, Berprasangka Buruk Maka Hal yang kurang Baik (Buruk) Akan Menghampirinya dan Menghalang-halangi Untuk Kebaikan”.

“Kekuatan Besar Itu Sangat Kuat Tidak Ada Yang Bisa Mengalahkannya, Namun Kekuatan Besar Itu Bukan Berarti Harus Membunuh Lawan Akan Tetapi Harus Disegani Musuhnya”

 

Editor: Ysp

Tim Redaksi Center Penerangan Suara Adat

Share :

Baca Juga

Nusantara

Sinergitas Kodim 1509/Labuha dan Polres Halsel Gelar Baksos Peduli Untuk Negeri

Nusantara

Wakil Bupati Kolaka Buka Pelatihan Teknis Pertolongan di Permukaan Air (Water Rescue) Tahun 2023

Nusantara

861 Mahasiswa STAIS Binjai KKN di 9 Kecamatan di Langkat

Nusantara

Bobby Nasution Harap Kualitas Pelaksanaan APBD TA 2021  Dijadikan Motivasi Peningkatan  Pengelolaan Keuangan Lebih Baik -Raih Opini WTP, Bobby Nasution: Wujud Pengelolaan Keuangan Daerah Selama Tahun 2021 Lebih Berkualitas

Nusantara

Deklarasi Relawan JAWARA Sandiaga Uno Menjadi Presiden 2024

Nusantara

Setelah Apel Pagi Personil Polres Polman Galang Dana untuk Korban Kebakaran

Nusantara

Ketua SOKSI Ferry Juan Peringatkan Bamsoet Mau Ketum Partai Golkar Perlu Tahu Diri

Nusantara

Membaca Masa Lalu, Melakoni Masa Kini Dan Menata Masa Depan