Home / Suara Buruh

Rabu, 10 Februari 2021 - 14:09 WIB

297 Buruh Pabrik Tekstil di Tangsel Tuntut Uang Pesangon Rp 16,4 Miliar

Penulis: Paulus Witomo

TANGSEL, PERISTIWAINDONESIA.com |

Dewan Pengurus Cabang Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (DPC SBSI) 1992 Kota Tangerang Selatan (Tangsel) meminta kepada Pengadilan Perselisihan Hubungan Industrial (PHI) pada Pengadilan Negeri Serang mengabulkan gugatan 297 mantan buruh PT Sinar Central Sandang (SCS) terkait uang pesangon sebesar Rp16,4 miliar.

Pada surat permohonan DPC SBSI 1992 Kora Tangsel, para buruh pabrik tekstil itu meminta kepada Majelis Hakim yang menyidangkan perkara menyatakan SCS selaku tergugat telah melakukan pelanggaran Perjanjian Kerja Bersama (SKB) sebagaimana diatur dalam Pasal 70 ayat 3 jo Pasal 58 ayat 4.

“Kita meminta agar pengadilan menghukum tergugat membayar uang pesangon kepada 297 buruh sebagaimana di atur dalam surat perjanjian kerja besama khususnya Pasal 70,” tegas Ketua SBSI Tangsel Marsono dalam keterangannya kepada Wartawan, Rabu (10/2/2021).

Menurut Marsono, agar para buruh bisa mendapatkan haknya, mereka juga mengajukan sita jaminan terhadap aset dan harta benda milik SCS berupa sertifikat tanah yang terletak di Jl Raya Serpong No 7 Serpong, Kota Tangsel, Banten dan mesin pemintal kapas milik tergugat.

Bahkan, sambung Marsono, puluhan buruh menduduki areal pabrik dengan membuat base camp guna menjaga alat dan aset yang dimiliki SCS sebagai alat sita jaminan membayar pesangon mereka.

Sementara Ketua DPW LSM Berkordinasi DKI Jakarta Marjuddin Waruwu menilai apa yang dilakukan oleh para karyawan SCS hanya menginginkan keadilan atas hak mereka sebagaimana diamanatkan UU.

Dia juga berharap agar pengadilan bersikap adil dan memperjuangkan nasib karyawan yang harus kehilangan pekerjaan mereka.

Marjudin meminta aparat kepolisian agar dapat menegakkan hukum dan memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat khususnya para buruh yang tengah berjuang menuntut haknya.

“Kami harapkan pihak Polres Tangsel lebih mengerti hak Buruh dan ikut membantu Buruh dalam memperjuangkan hak-hak mereka dalam kasus sengketa buruh dengan PT SCS ini. Polisi harus berdiri ditengah ikut menjaga aset PT SCS agar tidak berpindah tangan karena itulah yang diharapkan mereka sebagai pengganti uang pesangon yang menjadi hak normatif mereka,” tandas Marjjudin (*)

Share :

Baca Juga

Suara Buruh

Ratusan Massa PKM Dobrak DPRK Bener Meriah Tuntut Dibentuk Qanun Komoditas Kopi

Suara Buruh

LKBH SPSI Lampung: RUU Cipta Kerja Sangat Merugikan Kaum Buruh

Suara Buruh

Inilah Tuntutan Serikat Pekerja Mandiri PD PHJ Pematang Siantar Didampingi LSM Macan Habonaron

Suara Buruh

SBSI 1992 Bergerak Advokasi Kasus Ketenagakerjaan di Maluku Utara

Suara Buruh

SBSI 1992 Sumut Minta Ketua DPR RI Hormati Aspirasi Buruh

Suara Buruh

DPP SBSI 1992 Konsolidasi Kasus PHK PT SCS Serpong, Perusahaan Harus Patuh Terhadap Undang-Undang

Suara Buruh

Agan Surya Tanjung Terpilih Aklamasi Jadi Ketua DPD SBSI 1992 Sumut Periode 2020-2025

Suara Buruh

DPC SBSI 1992 Kota Tangerang Gelar Lomba Memancing