Home / Headline

Senin, 11 Januari 2021 - 08:00 WIB

ASDP Buka 3 Rute Jarak Jauh: Patimban-Bandar Lampung, Patimban-Pontianak dan Patimban-Banjarmasin

Peluncuran perdana lintasan Patimban-Panjang (Bandar Lampung), di Pelabuhan Patimban, Minggu (10/1/2021)

Peluncuran perdana lintasan Patimban-Panjang (Bandar Lampung), di Pelabuhan Patimban, Minggu (10/1/2021)

Penulis: Khiorizal

Subang, PERISTIWAINDONESIA.com |

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menyatakan siap mendukung optimalisasi Pelabuhan Patimban di kabupaten Subang melalui pelayaran ferry jarak jauh (long distance ferry/LDF) dengan tiga rute baru yakni Patimban-Panjang, Patimban-Pontianak dan Patimban-Banjarmasin yang akan dilayani dengan KMP Ferrindo 5.

Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi mengatakan, pengoperasian tahap awal lintasan LDF dari Pelabuhan Patimban, Subang menuju Pelabuhan Panjang di Lampung ini merupakan lintasan LDF keempat yang dilayani ASDP setelah lintasan Surabaya-Lembar, Jakarta-Surabaya, dan Ketapang-Lembar.

“Dengan dibukanya lintasan ini, menjadi salah satu alternatif rute bagi jalur angkutan barang yang akan memperkuat sektor logistik di Pulau Jawa dan Sumatera serta Pulau Kalimantan. Kita tahu selama ini jalur logistik Jawa dan Sumatera melalui penyeberangan terfokus di lintasan Merak-Bakauheni. Kini, dengan adanya layanan melalui Pelabuhan Patimban sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) Pemerintah yang diharapkan dapat memacu pertumbuhan ekonomi, yang tidak hanya di wilayah Provinsi Jawa Barat dan Lampung, tetapi juga secara nasional,” tutur Ira di sela peluncuran lintasan Patimban-Panjang, di Pelabuhan Patimban, Minggu (10/1/2021).

Rencananya, lintasan LDF Patimban-Panjang sejauh 210 mil dengan waktu tempuh pelayaran 19 jam ini akan dilayani oleh KMP Ferrindo 5 yang dioperasikan ASDP.

Untuk lintas Patimban-Banjarmasin sejauh 444 mil dengan estimasi waktu tempuh 40 jam, dan lintas Patimban-Pontianak 420 mil dengan estimasi waktu tempuh 38 jam. KMP Ferrindo 5  memiliki spesifikasi teknis berukuran 3.566 GT, dengan panjang Kapal (LOA) 91,74 meter, dan lebar kapal 15,5 meter dengan kapasitas angkut 56 orang penumpang dan 109 unit kendaraan campuran.

“Pada pelayaran perdana Patimban-Panjang hari ini KMP Ferrindo 5 memuat 98 unit kendaraan kecil dan 1 truk besar bermuatan 40 unit sepeda motor,” tutur Ira merinci.

Layanan perdana Patimban-Panjang akan berangkat pada Minggu (10/1/2021) pukul 13.00 WIB dari Pelabuhan Patimban dan estimasi tiba di Pelabuhan Panjang pada Senin (11/1/2021) pukul 09.00 WIB.

Lalu, kapal akan berangkat lagi dari Pelabuhan Panjang pada Senin (11/1/2021) pukul 20.00 WIB dan estimasi tiba di Pelabuhan Patimban kembali pada Selasa (12/1/2021) pukul 06.00 WIB.

Selanjutnya, KMP Ferrindo 5 juga akan melayani lintas Patimban-Banjarmasin, yang akan berangkat dari Pelabuhan Patimban pada Jumat (15/1/2021) pukul 14.00 WIB dan akan tiba di Pelabuhan Banjarmasin pada Minggu (17/1/2021) pukul 11.00 WIB.

Lalu, kapal akan berangkat kembali dari Pelabuhan Banjarmasin pada Minggu (17/1/2021) pukul 20.00 WIB dan rencana akan tiba kembali di Pelabuhan Patimban pada Selasa (19/1/2021) pukul 17.00 WIB.

Terakhir, KMP Ferrindo 5 juga akan melayani lintas Patimban-Pontianak, yang akan berangkat dari Pelabuhan Patimban pada Jumat (22/1/2021) pukul 14.00 WIB dan akan tiba di Pelabuhan Pontianak pada Minggu (24/1/2021) pukul 11.00 WIB.

Lalu, kapal akan berangkat kembali dari Pelabuhan Pontianak pada Minggu (24/1/2021) pukul 20.00 WIB dan akan tiba kembali di Pelabuhan Patimban pada Selasa (26/1/2021).

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi mengatakan, penetapan lintas Patimban – Panjang ini bertujuan untuk mengurangi kemacetan dan beban jalan akibat volume kendaraan yang besar serta dimensi dan volume muatan kendaraan yang menyalahi ketentuan Over Dimension Over Load (ODOL) serta mengurangi tingkat polusi udara dari emisi gas buang angkutan jalan.

“Hal ini juga untuk memperlancar distribusi logistik dari Pulau Jawa ke Pulau Sumatera dan sekitarnya karena Pelabuhan Patimban memiliki peran strategis dalam pertumbuhan perekonomian di wilayah Jawa Barat juga secara nasional,” jelas Dirjen Budi.

Dalam pelayaran perdana ini, Dirjen Budi berharap pada operator pelabuhan untuk memberikan pelayanan prima dengan menjaga ketepatan jadwal keberangkatan dan sandar kapal serta kecepatan pelayaran untuk menumbuhkan demand angkutan.

“Kami ingin mendukung pertumbuhan sektor penyeberangan dengan munculnya lintas-lintas penyeberangan baru yang menjadi penghubung lintas penyeberangan utama khususnya antara sabuk selatan dan tengah. Dengan kehadiran lintas penyeberangan Patimban- Panjang semoga dapat mendorong pertumbuhan dan pelayanan sektor lainnya seperti industri dan perdagangan di wilayah Provinsi Jawa Barat, Lampung dan sekitarnya serta memberikan multiplier effect pada perekonomian di Jawa Barat dan Lampung,” tutup Dirjen Budi.

Dalan acara peluncuran pelayaran perdana lintas ini turut hadir Dirjen Perhubungan Laut Agus Purnomo, Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi, didampingi Direktur Komersial dan Pelayanan M Yusuf Hadi dan Direktur Perencanaan dan Pengembangan Harry MAC, Direktur Utama Pelindo 3 U Saefudin Noor, Direktur Utama Jasa Raharja Budi Rahardjo, Direktur Utama PT Jasaraharja Putera Zulmahdiar, Direktur Transportasi Sungai, Danau, dan Penyeberangan Ditjen Hubdat Cucu Mulyana dan mitra kerja asosiasi logistic (*)

Share :

Baca Juga

Headline

Ormas Indonesia Bersatu Tiga Pilar Kalbar Dukung Menantu Wapres Jadi Menteri

Headline

RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan Luncurkan Pelayanan Medical Tourism

Headline

Tumpal Hutabarat Adakan Reses Masa Persidangan Ke III Tahun 2023 Di Kelurahan Kandis Kota

Headline

Tak Pernah Diundang Rapat Soal Pembangunan Jalan Lingkar Siborongborong, DR Capt Anthon Sihombing Tuntut Keadilan

Headline

Prof Yusup Leonard Henuk Pelapor Dugaan Pemakaian Gelar Palsu Oknum Bupati Desak Gubsu Tanggapi Surat Mendagri

Headline

Keturunan Raja Pandelajang Panjaitan Pagaran Bustak Minta Menteri Siti Nurbaya Kembalikan Tanah Ulayat Milik Leluhur Mereka

Headline

LMA Papua: “Natalius Pigai Bicara Pribadi, Bukan Mewakili Masyarakat Papua”

Headline

Prof Dr Muchtar Pakpahan: “UU Cipta Kerja Akan Membuat Hidup Buruh Semakin Buruk”