Home / Headline

Jumat, 5 Maret 2021 - 10:24 WIB

Ketua LMA Papua Ajak Masyarakat Mengerti Kehendak Tuhan Dan Bersatu Membangun Papua

Dr Lenis Kogoya MHum bersama Presiden Jokowi di Istana Negara

Dr Lenis Kogoya MHum bersama Presiden Jokowi di Istana Negara

Penulis: Sri Karyati

Jakarta, PERISTIWAINDONESIA.com |

Ketua Lembaga Masyarakat Adat (LMA) provinsi Papua Dr Lenis Kogoya MHum menggugah hati masyarakat agar mengerti kehendak Tuhan.

“Kita sama-sama orang Papua, maka birokrasi pemerintahan di Papua adalah milik bersama. Jika suatu saat nanti dibuka provinsi masing-masing berdasarkan wilayah adat, maka bolehlah digunakan istilah gunung atau pantai,” kata mantan Staf Khusus Presiden Lenis Kogoya, Jumat (5/3/2021) di Jakarta, menanggapi pro dan kontra pelantikan Sekda provinsi Papua.

Menurutnya, masyarakat adat dan pemuda 5 wilayah adat jangan lagi menggunakan konsep ‘Gunung atau Pantai’, karena baik Gunung atau Pantai adalah Orang Asli Papua (OAP) dengan khas kulit hitam dan rambut keriting.

Untuk itu, Ketua Dewan Pembina Ormas Indonesia Bersatu Tiga Pilar ini mengharapkan segenap masyarakat bersatu dalam membangun Papua dan mengubur istilah gunung dan pantai tersebut.

“Kita harus sama-sama memikirkan pembangunan dan masa depan Papua agar generasi mendatang lebih baik dari sekarang. Karena sejarah membuktikan bahwa Tokoh-tokoh Pendidikan dan Agama sangat berkontribusi dalam mengajar dan mendidik OAP menjadi manusia yang berkualitas,” bebernya.

Apalagi, para Tokoh Pendidikan dan Tokoh Agama tersebut umumnya orang tua yang berasal dari Pesisir Pantai.

“Karena itu, jangan sekali-kali kita mengecewakan perjuangan mereka, sebaliknya harus kita hargai. Marilah kita hayati kehendak Tuhan ini,” jelas pendiri relawan Doakan Jokowi Menang (DJM) 1 Kali Lagi ini.

Lagi pula, ungkapnya, saat ini Gubernur dan Wakil Gubernur adalah masyarakat adat yang berasal dari pegunungan Papua.

Menurut Lenis Kogoya, dengan munculnya Sekda provinsi Papua dari Pesisir Pantai maka diharapkan dapat mengakomodir kepentingan seluruh masyarakat Papua.

“Kedua-duanya adalah anak-anak adat. Sama-sama keluar dari Honai Adat. Maka tidak perlu lagi berdebat. Tugas masyarakat adalah mendoakan kedua anak adat tersebut agar ke depannya sukses menjalankan tugasnya, agar program pembangunan dapat berjalan sesuai apa yang kita harapkan bersama,” tandasnya.

Labih lanjut Lenis Kogoya mengajak masyarakat dapat menerima Sekda provinsi Papua definitif Dance Yulian Flassih SE MSi dengan cinta dan kasih.

“Kita harus saling mengasihi sebagaimana Tuhan mengasihi kita,” pesan Tenaga Ahli Utama pada Kantor Staf Kepresidenan ini.

Lenis Kogoya membagikan Firman Tuhan yang tertulis di dalam Yohanes 15:16, “Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah memilih kamu, dan Aku telah menetapkan kamu supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu” (*)

Share :

Baca Juga

Headline

Sejumlah Kades Di Kecamatan Pangaribuan Bakal Di Panggil Tipikor Poldasu

Headline

Soal Tolak Perpanjangan Izin PT PLS, Aspirasi Masyarakat Desa Gunung Baringin Tapsel Diterima Istana

Headline

Tim Koalisi Yalimo Menang, Klarifikasi Situasi Yang Terjadi di Yalimo

Headline

DPD SBSI 1992 Sumut Sebut RUU Cipta Kerja Melanggar Hak Azasi Manusia

Headline

Serikat Buruh Minta Kapolri Turun Tangan Usut Kasus Kriminalisasi Buruh di Gunungsitoli

Headline

Pembentukan DOB Akan Dapat Merubah Keterbelakangan Masyarakat Papua

Headline

Kader Demokrat: Kekuatan Orang Baik Akan Kelihatan Saat Dizolimi

Headline

Perceraian di Kota Salatiga Meningkat Tajam Setiap Tahun