JAKARTA – PERISTIWAINDONESIA.COM
Kasus para Mafia Gas 3kg bersubsidi di Rumpin kini semakin panas. Pasalnya, Aktivis Minta Presiden Bertindak, Oknum Aparat yang diduga bermain Api segera di berengus (Tangkap). Sabtu, 05/07/2025).
Sekertaris jenderal Indonesia bersatu usung Prabowo Subianto bersama Gibran Rakabuming Raka ( Sekjend Ibu Prabu) M. Nazwar, lebih jelasnya selaku pendukung kemenangan pasangan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, selain mendesak Presiden Prabowo untuk segera melakukan perombakan dengan memberhentikan Kapolri. Ia juga minta melakukan evaluasi di tubuh Polsek Rumpin dan TNI AU Lanud Rumpin yakni Bravo yang menjadi sorotan selama lancarnya aktivitas pengoplosan Gas 3kg bersubsidi sehingga disinyalir menjadi potensi kerugian keuangan negara sangat tinggi.
Sebagai langkah tegas. M. Nazwar sangat serius dan bergejolak atas menyikapi ketidakcakapan penanganan mafia gas 3kg subsidi ilegal di wilayah hukum Polsek Rumpin, Bogor.
Dalam penyampaiannya Sekretaris Jenderal DPP IBU PRABU yang, maraknya aktivitas pidana terkait gas bersubsidi tersebut diduga melibatkan oknum aparat yang berprofesi ganda. “Ada indikasi pembiaran bahkan kolusi antara oknum polisi dan pelaku kejahatan, yang merugikan negara dan rakyat,” tegas Marjuddin, Jumat (4/7/2025).
Pinta M. Nazwar, Kapolri harus bertanggung jawab atas pembiaran kejahatan ini. Sebelum diberhentikan, ia meminta Kapolri terlebih dahulu meNonjob kan Kapolsek Rumpin
yang dinilai lalai menertibkan praktik ilegal tersebut. “Ini bukan sekadar pelanggaran, tapi sudah merusak kewibawaan negara,” ujarnya.
Lanjutnya, Terutama di wilayah hukum Polsek Rumpin, seharusnya lebih peka terhadap kejahatan nyata. Ini terkesan melindungi.”Jelas M. Nazwar.
Lebih lanjut, Marjuddin mengungkapkan adanya dugaan keterlibatan oknum TNI aktif berinisial “Zipen” sebagai otak strategis di balik jaringan gas ilegal tersebut bersama beberapa oknum profesi yang terlibat. Untuk itu Ia juga mendesak Presiden melibatkan Polisi Militer (PM dan DENPOM TNI) untuk menindak tegas oknum yang diduga melakukan profesi ganda. “Ini harus dibersihkan agar tidak merusak citra TNI dan Polri,” tegasnya.
Sebagai pendukung pemerintahan Prabowo-Gibran, Marjuddin berharap Presiden RI segera menindaklanjuti melalui program Asta Cita, khususnya dalam percepatan pembangunan dan penegakan hukum. “Kami kecewa dengan pembiaran ini. Masyarakat menunggu tindakan nyata,” tandasnya.
Marjuddin juga menyoroti beberapa bukti lain seperti sudah banyak media online yang memberitakan (digital), dan unggahan di media sosial, yang dapat dijadikan dasar penindakan. Ia mendesak aparat menangkap pelaku utama, termasuk beberapa komplotan berinisial Robin dan Mustapa, serta oknum di Polda dan Mabes Polri yang diduga terlibat.
Menurut M. Nazwa, Kapolsek Rumpin saat dikonfirmasi hanya mengatakan, “Terimakasih atas infonya, Kami sampaikan Info Ini ke level atas.”ujarnya.
Namun, Kapolsek Rumpin menegaskan pihak mabes polri sudah melakukan penindakan hukum 3 bulan yang lalu”, kata M. Nazwar sambil menunjukan isi percakapan dengan kapolsek Rumpin melalui pesan singkat WhatsApp. Kapolsek Rumpin menyarankan untuk konfirmasi kembali Kepihak mabes polri, “Konfirmasi lagi ke mabes polri”,sambungnya.
Aktivis pemerhati dan pemberantasan Mafia sontak marah kepada kapolsak di katakan marjuddin “Itu Wilhukum kalian dulu yg yg berkapasitas atas area itu kami pertanyakan, Buktikan dulu Pak Kapolsek kalian tangkangkap para mafia GAS 3Kg itu Baru kami percaya polri presisi, atau kami akan lakukan pengaduanke propam mabes polri atau Paminal polri atas tindakan pembiaran yg terkesan ada subahat di dalamnya. Ujarnya
Dan Tim Kami DPP IBU PRABU Relawan Pemenangan Presiden RI Prabowo – GibranBerjanji Akan terus memantau perkembangan kasus ini dan akan menyampaikan informasi terbaru sesuai fakta yang akurat dan akuntabel.
(Red)