Kedua “perkerasan jalan sepanjang 700 meter dan lebar 4 meter diduga tidak sesuai dengan RAB nya, pada biasanya kalau ada proyek perkerasan seperti ini harus memakai batu pinggiran tapi itu tidak ada dan ketebalan lapis jalan biasanya 15 cm.
Salah seorang warga yang tidak bersedia jati diri nya dimuat dalam pemberitaan kepada wartawan mengatakan,” sangat mudah kita menghitung ketebalan nya sebab yang kulihat hanya 80 damtruck yang bermuatan 4 meter kubik satu mobil, itulah jumlah sirtu yang ditabur diatas permukaan jalan.
Pada tahun 2023 Dana Desa dikucurkan ke Desa ini, untuk membangun sumur bor, tapi debit air nya tidak ada, air bisa mengalir kalau musim penghujan, jadi kesimpulan nya kurang memberi manfaat kepada masyarakat sehingga boleh dikatakan proyek ini proyek gagal.
Salah seorang pemerhati hukum Patar Manalu kepada wartawan mengatakan “tim kita masih pulbaket di desa itu, tim masih melakukan investigasi menyeluruh, dan nantinya tim kita akan didampingi Konsultan untuk menghitung fisik dan keuangan proyek, sebab dana untuk membuat pengerasan Rp 266.900.000,- juta. Sedangkan untuk jumlah dana pembuatan sumur boor masi kita telusuri.
Kepala Desa Makarti saat akan dikonfirmasi wartawan di rumah nya tidak berhasil bertemu, dan kami ditemui di kantor nya pun belum ketemu, dicoba di hubungi melalui selular nya tidak tersambung karena keadaan signal di Desa tersebut sangat minim. ( Red / Tim ) |
