Home / Daerah / Hukum

Kamis, 18 April 2024 - 19:44 WIB

Oknum Wartawati di Sibolga-Tapteng Diduga Melakukan Tindak Pidana Penipuan.

Tapteng, Peristiwaindonesia.com ~ Seorang Oknum Wartawati Media Online yang bertugas di Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) Sumut berinizial RAH di duga tipu dan gelapkan uang sebesar Rp. 30 juta, justru orang lain yang difitnah menyimpan uang yang dimaksud.

Hal itu terungkap setelah adanya pengaduan RS, DS dan Ketua DPRD Tapteng KKP ke Polres Tapteng, mengadukan DP diduga yang menipu dan mengelapkan uang titipan tersebut.

Merasa tidak melakukan seperti yang dituduhkan. Dalam waktu dekat DP akan mengadukan balik ke Polres Tapteng saudara RS, DS dan RAH yang diduga telah memfitnah bahwa uang titipan tersebut katanya saya yang menyimpan.

Kepada awak media, lebih lanjut DP mengatakan. betul saya jadi saksi atas titipan uang DS untuk istrinya (RS).

Betul ada uang diberikan DS kepada RAH untuk diserahkan kepada RS ( Istri DS ) sebanyak Rp. 30 juta, ucapnya.

Oleh RAH uang kontan tersebut diserahkan kepada DP Rp. 20 juta pada Kamis (31/05/2022) dan di transfer ke Rekening BANK atas nama RAH. No. 3535.01007XXX508. Dengan maksud menunggu hari Jum’at (01/06/2022) untuk di serahkan oleh RAH ke RS. ucap RAH kepada DP, dan Rp. 10 juta di pegang oleh RAH.

Karena uang titipan dari DS Untuk RS tidak kunjung diserahkan oleh RAH, maka RS menghubungi RAH menanyakan kenapa uang tersebut belum diserahkan.

Yang terjadi adalah RAH justru mengatakan kepada DS dan RS, uang itu ada ditangan DP.

Kemudian tanpa klarifikasi dan cros cek terlebih dahulu dengan yang bersangkutan, RS dan DS bersama Ketua DPRD Tapteng KKP mengadukan DP, menipu dan mengelapkan uang Rp 30 juta.

Kemudian DP dapat surat panggilan dari Polres Tapteng serta dimintai keterangan. Namun karena tidak ada seperti yang di adukan, dan sampai sekarang belum mendapatkan SP3 dari Polres Tapteng.

Akibat tidak terima hal itu, setelah memberikan keterangan di Polres Tapteng, DP dengan tegas mengatakan akan mengadukan (Lapor Balik) mereka yang telah mengadukannya, karena saya merasa telah di Fitnah, dan dipermalukan. Itu sudah mencemarkan nama baik, terang DP.

Saya menganggap RAH sudah sangat “BIADAP” telah melakukan fitnah keji, Dan menjadi saling mengadu antara DP dengan RS, DS, maupun Ketua DPRD Tapteng, tandasnya.

Menjawab pertanyaan Wartawan, DP kembali menegaskan, lepas Pemilu 14 Februari 2024 nanti dirinya akan buat pengaduan balik kepada Polres Tapteng, pungkasnya. ( Red / Tim ) |.

Share :

Baca Juga

Daerah

DPW PWMOI Riau Lakukan Reshuffle Kepengurusan Untuk Kemajuan Organisasi, Siap Untuk Rakerwil

Daerah

PAD Kabupaten Langkat 2023 over target, Syah Afandin berikan penghargaan

Daerah

Pj. Sekdakab Tapanuli Tengah Buka Workshop Lintas Sektoral Pembentukan BLUD Puskesmas.

Daerah

DPRD Lamsel Dengarkan Visi dan Misi Bupati Terpilih Dalam Rapat Paripurna

Hukum

Temui Demonstran di Balai Kota, Ini Pesan Wakil Wali Kota Medan

Bisnis

*Sidang Lanjutan Kasus BBM, Saksi Ahli : Pertalite bukan Jenis BBM Bersubsidi dan Pembelian Pertalite 300 Diperbolehkan* Salatiga, Sidang yang dimulai sekitar pukul 13,00 dengan Terdakwa Pj dan W memasuki persidangan yang ke 9, dipimpin Hakim Ketua Abdullatip, S.H., M.H. Hakim Anggota Devita Wisnu Wardhani, S.H., M.H. dan Hakim Anggota Angggi Maha Cakri, S.H., M.H., bertempat di Pengadilan Negeri Salatiga Jl.Veteran No 4 Kota Salatiga Jawa Tengah, Senin 6 November 2023. Agenda sidang yang rencananya permintaan keterangan ahli kementrian migas yang di hadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) dan sudah dua kali tidak hadir, akhirnya sidang tetap berjalan meskipun tanpa kehadiran saksi ahli secara bertatap muka langsung, majelis hakim tetap menyidangkannya dengan menghadirkan saksi ahli melalui sidang secara elektronik atau online, tim kuasa hukum Terdakwa Pj dari LBH ADIL Indonesia, Pengacara Yunus, S.H., M.H., C.Med., C.L.A, Ady Putra Cesario S.H.M.H., dan Agustinus Wahyu Pambengkas, S.H, M.H. Di akhir sidang Majelis Hakim Pengadilan Negeri Salatiga mengagendakan kembali sidang lanjutan pada hari kamis tanggal 9 November 2023. Sementara itu tim kuasa hukum PJ saat di mintai tanggapan beberapa awak media terkait jalannya proses persidangan mengatakan. ” Ya mas seperti yang teman teman lihat sendiri saksi ahli dari JPU tidak hadir secara bertatap muka langsung di persidangan tapi melalui sidang zoom online, temen temen juga sudah melihat dan mendengar sendiri jalannya proses persidangan. ” bahwa saksi ahli mengatakan didepan persidangan untuk pembelian pertalite sebesar 300 ribu itu tidak ada masalah karena untuk pembelian pertalite tidak ada batasan terkait dengan besarnya pembelian, artinya pembelian sebesar 300 ribu itu tidak melanggar hukum. ” bahwa saksi ahli juga mengatakan kalau pertalite itu bukan jenis BBM bersubsidi tapi penugasan, yang termasuk jenis BBM bersubsidi itu jenis solar,” terang tim pengacara PJ. “Bahwa ahli juga menyampaikan bahwa pembelian pertalite di SPBU yang pengisiannya langsung ke tangki mobil itu tidak masalah, yang tidak boleh itu ketika pembelian pengisiannya langsung ke jirigen, jadi saya rasa untuk permasalahan klien kami saudara PJ sebenarnya sudah terang benderang klien kami tidak terbukti melakukan perbuatan pidana, artinya perbuatan pidana apa dan atau kesalahan yang mana yang dilakukan klien kami pada saat OTT tersebut, ” tutur tim kuasa hukum PJ. Ditempat terpisah masih di lingkungan PN Salatiga, beberapa Ketua dari berbagai lembaga kontrol sosial Ketua Lembaga Pemantau Pembangunan dan Kinerja Pemerintah (LP2KP) Jateng, Ketua GNP Tipikor Jateng dan Ketua KANNI Semarang memberikan statmen singkat sehubungan kasus ini,” kami dan beberapa lembaga dan media online yang tersebar diseluruh Indonesia baik itu dari Jateng,Jatim,Jabar, DKI Jakarta, Banten, Sumatera, Aceh, Kalimantan, Sulawesi, Papua dan juga daerah terus mengawal jalannya proses persidangan perkara yang melibatkan teman kita pimpinan redaksi patroli’86 saudara Pj sampai dengan adanya putusan seadil adilnya. “Kemudian, kami juga memantau langsung jalannya proses persidangan, dan sebagai lembaga pengawasan dan kontrol sosial kami berharap hukum ditegakkan seadil adilnya jangan pandang bulu, siapapun yang melakukan perbuatan melanggar hukum berikan saksi hukum dan siapapun yang tidak terbukti melanggar hukum bebaskan mereka dari tuntutan hukum. Kemudian ketika ditanya terkait fakta persidangan Ketua LP2KP Sumakmun mengatakan itu ranahnya tim, ranahnya kuasa hukum PJ untuk menyampaikan berkaitan dengan subtansi perkaranya dan itu sudah dijelaskan. “Kalau kami sebagai lembaga pengawasan dan atau sosial kontrol hanya ingin proses persidangan berjalan objektif saja, “kata makmun. “Kami hanya meminta dan berharap kepada Tim Kuasanya PJ dan juga Majelis Hakim yang memeriksa perkara tersebut agar hal hal berkaitan dengan bukti bukti semua di perlihatkan dipersidangan agar masyarakat mengetahui fakta yang sebenarnya atas peristiwa OTT BBM Bersubsidi yang menghebohkan masyarakat tersebut jangan ada yang ditutup tutupi. “Sebagai lembaga pengawasan dan atau sosial kontrol kami berharap proses hukum harus berjalan dengan objektif, rakyat, APH, pejabat sama saja kedudukannya di hadapan hukum, yang salah katakan salah yang benar katakan benar, yang tidak melanggar hukum ya harusnya bebas dari tuntutan hukum, sebaliknya ketika ada oknum yang bermain main dengan hukum semisal meminta uang dan merekayasa hukum ya harus di proses hukum dan ditindak tegas,” pinta makmun. “Kemudian untuk bukti CCTV atas OTT BBM bersubsidi yang heboh di masyarakat dan sudah disebarluaskan oleh beberapa media yang mengatakan barang bukti (BB) itu milik PJ, di ambil ditempat PJ dan seterusnya itu harus dibuka seluas kuasnya di putar di persidangan biar masyarakat tau hal yang sebenarnya terjadi, semisal ada saksi yang menerangkan didepan persidangan dibawah sumpah tetapi berbeda dengan fakta kejadian seperti dalam CCTV mohon untuk di proses hukum dan ditetapkan sebagai saksi yang memberikan keterangan palsu di depan persidangan, dan saya yakin Majelias Hakim yang menyidangkan perkara tersebut akan bertindak tegas sesuai ketentuan hukum. “Kalau perlu bukti CCTV itu setelah proses persidangan di publishkan di media sosial tik tok ataupun media media lain youtube misalkan supaya masyarakat tau fakta yang sebenarnya,” pungkasnya. (Tim Media)

Hukum

BBHAR PDI Perjuangan Adukan Dugaan Pelanggaran Paslon Nomor 3 Himel

Daerah

Polres Tapanuli Tengah Tetapkan 7 ( Tujuh ) Petugas KPPS Tersangka Penggelembungan Suara Pilpres Anies – Muhaimin Dan Pileg.