• Sab. Apr 20th, 2024

Pendeta Meninggal Dunia di Simalungun Diduga Terinfeksi Virus Covid-19

Byabed nego panjaitan

Jan 24, 2021

Penulis: WH Butarbutar

Simalungun, PERISTIWAINDONESIA.com |

Pendeta Manarias P Sinaga (65) meninggal dunia di tengah perjalanan menuju salah satu Rumah Sakit (RS) di kota Medan dan telah telah dikebumikan dengan anjuran Protokol Kesehatan (Prokes) Covid-19, Sabtu (23/1/2021) malam sekira pukul 22.30 WIB di Kelurahan Girsang, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun Wartawan PERISTWAINDONESIA.com Pendeta Manarias P Sinaga (65) merupakan warga jalan Laguboti, Kelurahan Toba, Kecamatan Siantar Selatan, Kota Pematangsiantar diduga meninggal dunia akibat terinfeksi virus Covid-19.

Dugaan ini didukung hasil pemeriksaan Laboratorium PCR Nomor atau Swab Naso – Orofaring dari RS tingkat IV, bahwa almarhum Pendeta Manarias P Sinaga (65) Positif terdeteksi Sars-CoV-2.

Almarhum Pendeta Manarias P Sinaga telah dimakamkan Petugas Kesehatan Puskesmas Parapat dan dikawal Bahbinsa Koramil II Parapat Serma Sianturi, Serda Hendry, Bhabinkamtibmas Polsek Parapat Aiptu Teddy Purba dan disaksikan Lurah Girsang Boas Manik SH serta pihak keluarga, dengan dilengkapi Alat Pelindung Diri (APD) sesuai anjuran Prokes Covid-19.

Menurut pihak keluarga Poslin Pasaribu selaku kakak ipar almarhum Pendeta Manarias P Sinaga menerangkan, awalnya Pdt Manarias P Sinaga kambuh penyakitnya, kemudian dilarikan ke RS tingkat IV (Tentara) di Jalan Simanuk-manuk Kota Pematang Siantar.

Namum untuk memastikan penyakitnya, pihak RS melakukan pemeriksaan, termasuk pemeriksaan Covid-19 dan hasilnya Pdt Manarias P Sinaga dinyatakan positif mengidap Covid-19.

Kemudian Pdt Manarias P Sinaga dirujuk ke RS Teguh Medan, namun ditengah perjalanan menghembuskan napas terakhir.

“Jadi yang menyatakan positif Covid-19 atas dasar surat dari RS Tingkat IV,” jelas Poslin Pasaribu di lokasi pemakaman.

Pantauan Swak Media di lokasi pemakaman, meski waktu sudah larut malam, namun prosesi pemakaman tetap dilanjutkan, Kemudian para pengurus gereja setempat membuat tata ibadah sesuai ajaran umat Kristiani dengan menggunakan APD (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *