Home / Uncategorized

Senin, 27 Juli 2020 - 23:02 WIB

Ganjar Siapkan Penataan Pasar-Pasar Tradisional Dukung Pariwisata Candi Borobudur

Penulis : Marjuddin Waruwu

PERISTIWAINDONESIA.com

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo bergerak cepat untuk menata kawasan Borobudur. Tak hanya kawasan sekitar candi, daerah pinggiran juga menjadi perhatian.

Salah satu fokus utama adalah penataan pasar-pasar tradisional. Setidaknya, dua pasar tradisional disiapkan untuk ditata ulang agar lebih baik dan menarik. Dua pasar itu adalah Pasar Prembulan di Desa Tegalarum dan Pasar Ikan Ngrajek di Desa Ngrajek.

Untuk memastikan kondisi dua pasar itu, Kamis (16/07/2020) Ganjar meninjau langsung di Magelang. Dengan teliti, Ganjar melihat kondisi pasar serta potensi yang bisa dikembangkan.

Ganjar melihat potensi dua pasar tradisional itu sangat besar. Sebab di sekitar pasar sudah berdiri Balkondes yang dapat dijadikan tempat penginapan turis serta fasilitas lain seperti kampung kerajinan dan sebagainya.

“Ketika Borobudur ditetapkan sebagai kawasan wisata dunia, maka suporting kawasannya harus dilakukan. Pemerintah pusat sudah memberikan dukungan-dukungannya, maka saya ingin ikut mensuport dari sisi ekonomi rakyatnya,” kata Ganjar.

Menurut Ganjar, masyarakat kecil seperti pedagang pasar tradisional banyak yang belum tersentuh. Untuk itu, diperlukan upaya sentuhan dari pemerintah agar pembangunan merata.

“Di pasar tradisional yang saya kunjungi ini, diharapkan ke depan lebih tertata, lebih bagus dan menjadi destinasi wisata baru. Yang mau kulineran di sini, lihat pembibitan ikan, atau mau beli aneka sayuran dan kerajinan di pasar Prembulan tadi,” terangnya.

Untuk itulah pihaknya akan melakukan penataan. Nantinya, design pasar-pasar tradisional itu akan dibuat lebih bagus sehingga wisatawan tertarik berkunjung.

Pasar tradisional di sekitar Borobudur harus bersih, tertata dan menarik. Tidak hanya menjual sayuran saja, tapi kerajinan masyarakat juga harus digerakkan.

“Artinya tidak hanya di Borobudur saja, mereka yang datang ke sana hanya jalan-jalan, tapi kalau mau belanja, kulineran ya di sini. Maka kalau Borobudur dihidupkan sebagai satu destinasi besar, maka yang di pinggir-pinggir ini mendapat cipratan rejeki,” pungkasnya.

Salah satu pedagang di Pasar Prembulan, Marsinah,67, mengatakan senang mendapat kabar bahwa pasar tempatnya berjualan sejak puluhan tahun akan ditata.

“Nggeh remen sanget (ya senang sekali). Kersane rame (biar tambah ramai),” katanya.

Menurut Marsinah, setiap hari di pasar itu hanya didatangi warga sekitar untuk membeli kebutuhan sembako. Apabila pasar ditata dan diperbaiki, maka tidak menutup kemungkinan wisatawan akan datang ke tempat itu.

“Biasane ya lumayan, tapi saiki sepi mergo corona (sekarang sepi akibat covid-19). Mugu-mugo ndang ditoto (semoga cepat ditata) ben tambah rame (biar tambah ramai pembeli),” pungkasnya (*)

Share :

Baca Juga

Uncategorized

KPK Berwenang Supervisi Tim Pemburu Koruptor

Uncategorized

LSM BERKORDINASI Dampingi Korban Penipuan Lapor ke Polisi

Uncategorized

Komnas HAM Akan Bantu Jonathan Sihotang Korban Perdagangan Manusia di Malaysia

Uncategorized

Masyarakat Raja Ampat Geruduk KPU Tolak Calon Tunggal

Uncategorized

Kejatisu Diminta Ambil Alih Kasus Dugaan Korupsi Pembangunan Kantor Perpustakaan Kabupaten Tapanuli Utara

Uncategorized

Basarnas Mamuju Berangkatkan Tim Rescue Cari Nelayan Hilang di Polman

Headline

Janji Tinggal Janji Bupati Simalungun, Ruas Jalan 25 Km Penghubung Dua Kecamatan Hancur Total

Uncategorized

Ratusan Anggota SBSI 1992 Kawal Perundingan Tripartit